Injil Markus 4:35-40
Kesibukan yang Sangat Menyita Waktu
Dalam keseharian kita, terkadang kita bekerja terlalu keras sehingga sering waktu-waktu bersama orang-orang terdekat kita terabaikan, terlebih mungkin pula waktu untuk Tuhan. Kita sering merasa bahwa kita mampu melakukan segalanya sendiri, terlebih disaat sukses kita merasa hebat dapat menyelesaikannya, lalu kita menjadi sombong. Selesai satu pekerjaan, pekerjaan lain telah menunggu, dan haripun terus berjalan. Anak-anak bertumbuh semakin besar, tanpa merasakan kedekatan dengan orangtuanya. Hubungan dengan Tuhan pun semakin jauh, jika kita terus tidak memberikan waktu kita untuk menyapaNya. Seolah-olah kita tidak memerlukan DIA. Lalu usia kita pun bertambah terus, jika kita tidak waspada, kita akan mengalami kekeringan rohani. Jika kita bisa merenung sedikit, "apakah yang telah kusiapkan untuk berjumpa denganNya kelak?" pastinya kita tidak terlalu terlena dengan kesibukan kita, kita pasti akan menyiapkan waktu khusus untuk bersama keluarga dan bersama Tuhan serta dengan sesama.Refleksi
Injil Markus 4:35-40 menceritakan tentang para murid Tuhan yang sangat khawatir akan kondisi cuaca, badai yang mengamuk hal ini bisa disamakan dengan kondisi kita yang selalu khawatir akan kehidupan kita, akan pekerjaan kita, akan keluarga kita, akan kebutuhan-kebutuhan yang mendesak, akan masa depan kita dan mungkin masih banyak lagi kekhawatiran lainnya yang bila di list akan menjadi panjang.Para murid lupa ada Tuhan Yang Maha Segalanya bersama mereka, kitapun sama, sering lupa ada Tuhan yang selalu bersama kita. Para murid mencoba mengatasi badai sendiri, mungkin mereka berpikir tidak perlu merepotkan Tuhan. Kitapun juga sama, kita sering menganggap bahwa kita mampu menyelesaikan semuanya sendiri, kita bisa....kita sanggup....Namun kita lupa, kemampuan kita ada batasnya seperti juga para murid Tuhan. Ketika angin ribut dan badai tak mampu dihadapi para murid, barulah mereka membangunkan Tuhan, " Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?" Seperti itu juga kita, ketika badai kehidupan sangat berat menimpa kita, barulah kita ingat padaNya dan seperti para murid, kita juga berkata",Tuhan, tidak pedulikah Engkau kalau aku jatuh?". Padahal Tuhan ada bersama mereka, dalam perahu yang sama. Padahal dalam kehidupan kita pun Tuhan selalu bersama kita, hanya kita yang lupa memanggilNya, kita lupa membawaNya dalam keseharian kita. Ketika para murid membangunkanNya, Tuhan segera bangun dan menghardik angin ribut itu, lalu angin itu reda. Seperti itu pula yang diperbuat Tuhan untuk kita, badai kehidupan kita akan reda jika Ia diikutsertakan, jika kita membiarkan Dia turut bekerja. Namun para murid seolah tidak yakin dan percaya akan kuasaNya seperti juga kita, Iman kita bahwa Tuhan sanggup melakukannya, sering masih sangat kurang. Sehingga Tuhan harus berkata,"Mengapa kamu begitu takut?", Mengapa kamu tidak percaya?"
Menurut Romo Frans Janu, Pr., Ada 3 hal yang harus kita miliki dalam kehidupan ini:
1. Jangan Sombong
Kesombongan kadang membutakan kita, sehingga kita selalu merasa bahwa diri kita mampu menyelesaikan segala sesuatu sendiri. Padahal kemampuan kita sangat terbatas, ada saat-saat dimana kelemahan manusiawi kita menyadarkan kita bahwa kita tidak sanggup dan kita sangat memerlukan DIA. Oleh sebab itu, buanglah kesombongan dalam diri kita.
2. Jangan Biarkan Ketakutan Menguasaimu
Kadang-kadang ketakutan membuat kita tenggelam dalam ketakutan itu sendiri, sehingga kita tidak sempat untuk berdoa, tidak sempat menemui Tuhan. Kita terlalu terkukung dalam ketakutan tersebut. Karena itu tetaplah tenang dan kuasailah dirimu sehingga kamu bisa berdoa.
3. Milikilah Iman yang Kuat
Dalam segala persoalan hidupmu, milikilah Iman yang kuat, percayalah bahwa Tuhan selalu ada bersamamu. Kau hanya perlu memanggilNya dan membawa DIA dalam segala persoalan hidupmu. Karena DIA sangat baik dan selalu setia. Jangan pernah melupakan DIA dalam setiap peristiwa hidupmu.